Selama melakukan kunjungan kerja di Malaysia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyempatkan diri untuk mengunjungi pasar tradisional yang ada di Kota Kuala Lumpur, Chow Kit. Kedatangan Presiden Jokowi tersebut didampingi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Tak pelak, kunjungan tersebut mendapat sambutan meriah dari pedagang pasar dan masyarakat yang berada di sekitar pasar. Sebelum rombongan tiba, ribuan warga sudah memadati Chow Kit.
Meski datang bersama Anwar Ibrahim, namun nama Jokowi diteriakan pedagang yang berharap bisa berfoto hingga bersalaman dengan pemimpin Indonesia tersebut.
Dikutip dari akun TikTok Buletin TV3, sekitar 2.000-an orang. Keduanya tiba di pasar pada jam 12.35 waktu setempat dan langsung menuju ke dalam pasar. Tampak Anwar Ibrahim beserta Jokowi masuk melihat kondisi pasar tersebut. Selama kurang lebih satu jam, mereka berkeliling pasar.
Baca Juga:Ada Prabowo, Menteri Jokowi Tertawa Lepas Bahas Koalisi Permanen di Malaysia
Saat berada di bagian pedagang bahan pangan, Jokowi sempat berbincang salah satu pedagang pasar yang diketahui berasal dari Indonesia. Jokowi sempat menanyakan harga cabai merah, seperti dikutip dari akun kimpong100985.
"Berapa ini satu (kilogram)?" Tanya Jokowi.
"Satu Kilogram 12 Ringgit, Rp 36 ribu koyok ngono," jawab pedagang dalam Bahasa Jawa.
"Sekarang mahal, biasanya 10 Ringgit, Rp 30 ribu. Yo larangan iki toh pak, cabai.
"Tapi ini yang pedes tenan," ujar pedagang tersebut.
Baca Juga:Guyonan Prabowo dan Para Menteri Jokowi, Sebut Lagi Bahas 'Koalisi Permanen'
"Kalau iki pedes teko Vietnam. Pedese puol koyok cabai rawit"
Sementara itu, akun TikTok Malaymail menulis, setibanya di bagian penjualan ikan, Jokowi sempat berfoto sejenak dengan pedagang.
Selain itu, keduanya sempat bersantai di salah satu cafe yang berada di pasar tersebut minum cendol durian.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Malaysia selama dua hari, yakni tanggal 7-8 Juni 2023. Selain pergi ke pasar tradisional, Jokowi juga mengunjungi kediaman Yang Dipertoan Agong Sultan Abdullah.