Resolusi Perdamaian Rusia vs Ukraina Usulan Menhan Ditolak Perwakilan Barat, Prabowo: Untuk Apa Ada PBB?

Prabowo Subianto menyampaikan resolusi perdamaian untuk perang Ukraina vs Rusia saat dipaparkan di Forum IISS.

Roy Ismangun
Kamis, 08 Juni 2023 | 21:14 WIB
Resolusi Perdamaian Rusia vs Ukraina Usulan Menhan Ditolak Perwakilan Barat, Prabowo: Untuk Apa Ada PBB?
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6/2023). ((ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto))

Pidato Menhan Prabowo Subianto yang mengusulkan resolusi perdamaian Rusia-Ukraina dalam Forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura beberapa waktu lalu mendapat respons negatif dari sejumlah perwakilan negara.

Salah satunya dari Perwakilan Jerman, Johann Wadephul. Dalam responsnya, menurutnya jika damai adalah jalan terakhir maka Ukraina akan kehilangan kedaulatannya.

"Jika kita mengikuti usulanmu untuk mencapai genjatan senjata. Bukannya itu akan membuat konflik dingin yang baru di Eropa?" ucapnya.

Meski begitu, Prabowo menjawab tanggapan itu dengan mengungkapkan bahwa Indonesia sudah sangat jelas menentang invasi Rusia ke wilayah Ukraina.

Baca Juga:Jokowi Ketawa Dengar Pengakuan Prabowo Bikin Heboh Eropa, Pak!

"Saya hanya mengusulkan agar kita mencoba menyelesaikan konflik. Dan langkah-langkah ini telah sering dilakukan sepanjang sejarah," tegasnya. 

"Saya harap teman-teman dari Eropa, tolong, jangan berpikir dalam kerangka waktu lima atau sepuluh tahun. Tapi pikirkan untuk 20 tahun ke depan," ucap Prabowo.

Tak hanya itu, ia mengemukakan bahwa Indonesia juga pernah merasakan perang dan konflik.

Sebagai Menhan Indonesia, ia hanya ingin membantu menyelesaikan masalah tersebut dan mencegah sebelum pertumpahan darah itu semakin memburuk.

"Tetapi sekali lagi, itu kembali diserahkan pada kedua belah pihak. Untuk apa ada PBB, jika bukan untuk menyelesaikan konflik."

Baca Juga:Emosi Prabowo Meledak Bicarakan Ukraina - Rusia, Ingat Indonesia Pernah Dijajah

Sebelumnya, Prabowo memaparkan, niat baik untuk menjadi pihak ketiga perdamaian Rusia-Ukraina.

"Dengan ini saya bermaksud, keinginan berdamai telah menjadi keingin global keingin kebebasan berekspresi, untuk keadilan sosial, untuk kebebasan berkreatifitas semua itu menjadi penting. Ini harus dan wajib bagi mereka yang memiliki kekuasaan untuk menghentikan sesuatu, harus menekankan pada nilai dan aturan menghormati Hak Asasi Manusia," ucap Prabowo seperti dikutip dari kanal Youtube The International Institute for Strategic Studies (IISS) pada Sabtu, (3/6/2023).

Secara umum pidato Prabowo menjelaskan maksud dari Indonesia yang menginginkan perdamaian dengan cara duduk bersama lalu menentukan solusi untuk kedua belah pihak. 

Meski begitu, Ukraina tetap menolak akan adanya mediasi dari pihak ketiga. Ukraina tetap pada keputusannya sebagai bentuk mempertahankan kedaulatan mereka.

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak