Pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun dalam beberapa waktu terakhir menjadi perbincangan publik lantaran dituduh mempraktikan ajaran sesat.
Riuh netizen tersebut kian menjadi setelah adanya pengakuan dari mantan pejuang pondok pesantren (ponpes) Al-Zaytun melalui kanal Youtube Herri Pras.
Dalam acara bincang tersebut, sang narasumber mengatakan bahwa pondok pesantren Al-Zaytun memperbolehkan berzina jika memiliki banyak uang untuk penebusan dosa.
Merespons hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya memberikan pernyataan tegas
Baca Juga:MUI Respons Cawe-cawe Jokowi: Mending Fokus Urus Negara
"Kalau itu yang dikatakan, itu menyalahin Alquran, menantang Tuhan, dosa besar tidak bisa dibayar dengan duit, tapi dengan tobat nasuha," ungkap Yusnar Yusuf, Ketua Majelis Ulama Indonesia dikutip melalui kanal Youtube tvOnenews, Rabu (7/6/2023).
Sebelumnya, nama Ponpes Al-Zaytun memang sudah kontroversi di media sosial tekait membolehkan wanita salat sejajar dengan imam.
Tak hanya itu, pemimpin pondok pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang juga pernah melakukan nyanyian rohani Yahudi saat ditunjuk untuk memimpin doa awal tahun.
Hal ini sontak memicu reaksi keras dari kalangan masyarakat mengingat rumor kesesatan Ponpes Al-Zaytun sudah sejak lama. Bahkan, netizen mempertanyakan kurang tanggapnya penanganan kasus ini oleh MUI.
"Waktu ngurusin orang makan babi aja cepet. Giliran ginian yang bener-bener menyesatkan umat lambat banget gila" tulis salah satu akun Twitter bernama @bre***** pada Rabu (7/6/2023).
Baca Juga:Ketua MUI Protes Keras, Tersangka Penipu Tiket Coldplay Gunakan Jilbab; Jangan Dipakaikan Baju Agama
Netizen menduga keterlambatan respon tegas oleh MUI ini karena hal-hal tertentu.
"MUI lambat banget sih, apa karena dekengan ponpes sesat itu jadi alasan? Dari kemaren-kemaren harusnya udah ada tindakan. Hadeehh" tulis salah satu akun Twitter bernama @komb*****.