Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat diguncang isu hubungannya retak dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jokowi langsung menangkis isu tersebut tanpa penjelasan.
Isu itu ditangkisnya dengan cara berjalan mesra dengan Megawati di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Hal tersebut terjadi ketika Jokowi dan Megawati selesai berfoto bersama di atas panggung acara Rakernas III.
Setelah proses tersebut selesai, pembawa acara mempersilakan Jokowi dan Megawati beserta Ganjar, Puan, dan Prananda kembali ke kursi masing-masing.
Baca Juga:4 Jenis Tanaman Hias Gantung yang Mudah Dirawat, Cocok untuk Pemula!
"Terima kasih Ibu Megawati, Bapak Presiden, Bapak Prananda, Mbak Puan, dan Bapak Ganjar. Dipersilakan kembali ke tempat duduk," kata pembawa acara.
Kemudian, Megawati melangkah lebih dahulu menuju kursi. Pada momen itu, Jokowi tetiba menyusul dari belakang hingga berjalan persis di sisi kiri Megawati.
Kepala Negara langsung sigap memegang erat tangan Megawati yang sedang menuruni jalan turun dari panggung utama Rakernas III.
Kedua tokoh tersebut kemudian saling melempar senyum selama bergandengan tangan untuk menuruni jalan dari panggung Rakernas III.
Disorot Media Asing
Baca Juga:MotoGP Italia: Francesco Bagnaia dan Marco Bezzecchi Siap Bersaing Ketat di Seri Kandang
Baru-baru ini, media berita asing ternama asal Singapura, The Strait Times, menerbitkan sebuah artikel pada Kamis (1/6/2023) tentang keretakan kedua politisi PDIP tersebut.
Adapun 'gosip' itu ditulis disebabkan oleh deklarasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres partai banteng pada 21 April lalu.
Seorang politisi senior PDIP yang enggan disebutkan namanya memberi tahu The Straits Times soal kekecewaan Jokowi karena hampir tidak ikut dilibatkan oleh Megawati dalam memilih Ganjar sebagai capres.
Sang presiden, katanya sangat terkejut dan tidak menyangka deklarasi pencapresan itu dilakukan pada 21 April.
Lalu, politisi lain yang tak disebutkan namanya juga menyampaikan kekesalan Jokowi kian meningkat usai sarannya direspons dingin oleh Ketum PDIP. Saran itu berupa rekomendasi dua nama calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar.