Ketua DPC PDIP Solo sekaligus mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo terkait cawe-cawe untuk urusan Pemilu 2024.
Menurutnya, Presiden memiliki peran penting untuk memastikan suksesi kepresidenan berjalan lancar.
Politikus yang akrab disapa Rudy ini menegaskan bahwa tugas ini mencerminkan tanggung jawab Presiden yang tidak memprioritaskan kepentingan pribadi, kelompok, atau keluarganya.
"Lha itu kan tugas kepala negara, kepala pemerintahan. Artinya beliau tidak mementingkan kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, kepentingan keluarganya," ujar Rudy.
Baca Juga:Jelang Pemilu 2024, Jokowi Tegas Minta Rakyat Tolak Politisasi Identitas dan Agama
Menurut Rudy, tidak ada masalah jika Presiden terlibat dalam kontestasi politik selama itu demi kepentingan masyarakat dan tidak melanggar aturan yang ada.
Rudy juga menekankan bahwa Jokowi perlu berperan aktif untuk menjaga kontinuitas program-program pemerintah yang sedang berjalan.
Menurutnya, Presiden berikutnya harus melanjutkan kebijakan yang belum selesai oleh pemerintahan sebelumnya, alih-alih menggantinya.
Selain itu, Rudy melihat pentingnya peran Jokowi dalam mempromosikan persatuan selama Pemilu. Ia berharap bahwa Jokowi akan menginstruksikan para ketua umum partai politik untuk merayakan Pemilu sebagai suatu perayaan, bukan sebagai ajang permusuhan.
Kontroversi "cawe-cawe" muncul setelah Jokowi mengumpulkan para ketua umum partai politik di Istana. Presiden mempertahankan haknya untuk berpartisipasi dalam politik demi kepentingan negara, selama tidak melanggar konstitusi.
Baca Juga:Amanat Di Hari Pancasila, Jokowi: Indonesia Tak Bisa Didikte Siapa Pun
Menurut Jokowi, "cawe-cawe" adalah cara untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di tengah transisi kepemimpinan.
"Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? Masa tidak boleh berpolitik? Tidak ada konstitusi yang dilanggar. Untuk negara ini, saya bisa cawe-cawe," pungkasnya.