Baru-baru ini, istilah "Kristen Muhammadiyah" menggegerkan media sosial. Istilah yang tampaknya menggabungkan dua unsur berbeda ini tentu memicu banyak pertanyaan tentang maknanya, apakah merujuk pada sekte baru?
Menurut sumber yang dikutip, berikut adalah penjelasan singkat tentang Kristen Muhammadiyah.
Berbicara mengenai istilah Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha yang hangat diperbincangkan, Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, memberikan penjelasannya.
Dia menekankan bahwa KrisMuha merupakan varian sosiologis (hubungan antar manusia) dan bukan teologis (menyangkut ilmu agama).
Baca Juga:Koster Mengaku Tak Takut Pariwisata Bali Turun Apabila Transaksi Dengan Kripto Dilarang
Istilah ini merujuk pada keterkaitan antara orang-orang Kristen dengan gerakan Muhammadiyah, bukan penyatuan doktrin Muhammadiyah dan Kristen.
“Kristen Muhammadiyah adalah varian sosiologis yang menggambarkan orang-orang Kristen/Katolik yang bersimpati dan memiliki hubungan dekat dengan Muhammadiyah,” ungkap Mu’ti, dikutip dari laman Muhammadiyah, Rabu (31/5/2023).
Mu'ti menjelaskan, KrisMuha bukanlah anggota resmi Muhammadiyah. Mereka tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan keyakinan Kristen.
Artinya, varian KrisMuha bukanlah penyatuan teologis antara Muhammadiyah dan Kristen, melainkan simpatisan Muhammadiyah yang beragama Kristen.
“Mereka bukan anggota Muhammadiyah. Mereka tetap sebagai penganut Kristen/Katolik yang teguh menjalankan ajaran agamanya. Kristen Muhammadiyah bukanlah sinkretisme agama di mana seseorang mencampuradukkan ajaran Kristen/Katolik dengan Islam (Muhammadiyah),” tegas Mu’ti.
Sebelumnya di Twitter, diskusi tentang Kristen Muhammadiyah mencuat setelah diangkat dalam sebuah buku.
Buku tersebut menceritakan tentang daerah-daerah 3T (terpencil, terdepan, dan tertinggal) di mana banyak murid Kristen berinteraksi dengan muslim dalam lingkungan pendidikan Muhammadiyah.
Tingkat toleransi antaragama di sana begitu tinggi, tanpa menghilangkan identitas agama masing-masing individu.
Varian KristenMu menunjukkan peran pendidikan Muhammadiyah dalam mempromosikan kerukunan antarumat beragama dan persatuan nasional.
Meskipun demikian, penamaannya sempat menimbulkan penafsiran yang salah di kalangan masyarakat.
“Tapi ga perlu dikasi nama kristen muhammadiyah ngga si, kan orang orang jadi berspekulasi yang ngga ngga kalo baca headline-nya doang,” komentar salah seorang pengguna internet.