Haedar Nashir Ungkap Keberadaan Aliran Baru Kristen Muhammadiyah, Muncul Di NTT, Papua Hingga Kalbar

Keberadaan KrisMuha itu tertuang lengkap dalam buku yang berjudul 'Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan'

Bruno Cirilio
Minggu, 28 Mei 2023 | 16:14 WIB
Haedar Nashir Ungkap Keberadaan Aliran Baru Kristen Muhammadiyah, Muncul Di NTT, Papua Hingga Kalbar
Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah

Ada aliran baru muncul di Indonesia, disebut sebagai Kristen Muhammadiyah. Varian itu masuk dalam salah satu organisasi besar Islam di Indonesia yakni Muhammadiyah.

Varian aliran baru ini diketahui berdasarkan hasil penelitian Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan Ketua Lembaga Kajian serta Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammadiyah Fajar Riza Ulhaq.

Dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, penelitian tentang Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha itu tertuang lengkap dalam sebuah buku yang berjudul 'Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan'.

Dalam acara bedah buku yang digelar pada Senin (22/5/2023), Fajar menggambarkan tentang situasi toleransi yang ada di daerah terpencil di Tanah Air. Daerah yang dimaksud adalah Ende di Nusa Tenggara Timur, Serui di Papua dan Putussibau di Kalimantan Barat.

Baca Juga:Perjalanan Kasus Andi Pangerang Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah: Kini Dipecat

Menurutnya, munculnya KrisMuha tak dapat dilepaskan dari adanya hubungan akrab antara murid Muslim dan Kristen di lingkungan sekolah Muhammadiyah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, buku tentang KrisMuha bertujuan untuk membangkitkan kesadaran keberagaman agama, suku, ras dan kelompok.

“Kemajemukan adalah Pelangi yang indah untuk merajut hidup toleran sarat penghormatan, perdamaian, dan saling memajukan,” kata Haedar dikutip Suara.com, Minggu (28/5/2023).

Acara bedah buku itu turut pula dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendibudristek) Nadiem Makariem. Dalam sambutannya, Nadiem menilai buku itu menjadi bentuk dukungan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang menganit nilai keberagaman.

"Gagasan toleransi yang dihadirkan dalam buku ini sejalan dengan cita-cita kami di Kemendikbudristek untuk menghapus kekerasan dari dunia pendidikan Indonesia," ujar Nadiem.

Baca Juga:Deretan Pemain Naturalisasi yang Dipanggil STY: Ada Pemain Favorit Kalian?

Buku tentang KrisMuha ini sejatinya pernah diterbitkan pada 2009 silam. Namun karena ada data-data yang kurang detail, buku tersebut disempurnakan dan diterbitkan kembali tahun ini.

“Terutama pada bagian bab dua dalam buku ini dijelaskan tentang akar pluralisme dalam pendidikan Muhammadiyah di tingkat akar rumput,” kata Mu'ti.

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak