Kontroversi terbaru muncul setelah beredarnya video yang memperlihatkan oknum ASN membandingkan pekerja seks komersial (PSK) dengan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Jawa Tengah.
Oknum ASN tersebut kini dilaporkan ke polisi.
Sebuah video yang telah viral menampilkan Mustadi, Sekretaris Desa, menyampaikan pendapatnya dalam acara sosialisasi perencanaan areal tembakau bahwa pekerja seks komersial lebih mulia daripada anggota DPRD Kabupaten Probolinggo.
"Pelacur lebih mulia, karena dia menjual dirinya untuk memberikan makan anak dan keluarganya. Tapi anggota dewan di Probolinggo ini, hanya memikirkan dirinya sendiri," tegas Mustadi dalam rapat tersebut.
Baca Juga:Segera Disidang, Mario Dandy dan Shane Lukas Dilimpahkan Polisi ke Jaksa
Namun, kritik pedas Mustadi itu justru berbuah pelaporan polisi oleh puluhan anggota DPRD Probolinggo.
"Kami telah melaporkan oknum ASN ini, yakni Sekretaris Desa, Mustadi alias Didik, atas penghinaan yang menyebutkan bahwa pekerja seks komersial lebih mulia daripada anggota dewan," ujar Muhammad Nur Sidiq, Kuasa Hukum DPRD Kabupaten Probolinggo, Jumat (26/5/2023).
Sidiq menyebut bahwa setidaknya 50 anggota DPRD Kabupaten Probolinggo telah sepakat untuk membawa pernyataan Mustadi tersebut ke jalur hukum.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada permohonan maaf dari Mustadi.
"Masalah ini menyangkut martabat institusi DPRD. Oleh karena itu, semua anggota dewan sepakat untuk melanjutkan ke jalur hukum. Meski jika nantinya terlapor minta maaf, kami akan memaafkan. Namun, proses hukum tetap harus berlanjut," tambah Sidiq.
Baca Juga:Video Viral Cewek Bule di Bali Pamer Kemaluan di Atas Motor
Meski dilaporkan polisi oleh 50 anggota DPRD Probolinggo, Mustadi justru dielu-elukan sebagai sosok pemberani oleh publik.
"Lanjutkan pak, kami rindu orang-orang pemberani seperti bapak," kata warganet di kolom komentar akun Instagram @terang_media.
"Bicara jujur kok dilaporkan ke polisi," kecam warganet.