Pernyataan Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era pemerintahan Joko Widodo dan SBY berbuntut panjang. Bahkan, Anies dilaporkan oleh Relawan Ganjar Pranowo terkait pernyataan tersebut.
Kendati demikian, laporan oleh Relawan Ganjar Pranowo tersebut dianggap tak akan berpengaruh apapun. Pakar Hukum Tata Negaa dan pengamat politik Refly Harun bahkan menyebut aksi pelaporan ini hanya akan jadi bahan tertawaan negara lain.
"Ini merusah demokrasi, negara kita diketawain orang kalau seandainya perbedaan pendapat diselesaikan di meja penegakan hukum hanya karena dianggap salah mengutip data," kata Refly Harun dalam kanal Youtube-nya.
Pernyataan Anies dinilai kontroversial oleh beberapa pihak, termasuk dari pihak pemerintahan Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai salah membaca data pembangunan.
Baca Juga:Raja Tega, Ibu Ini Biarkan Anaknya Nyaris Tenggelam Cuma Demi Konten
Namun, Refly Harun menilai bahwa kesalahan Anies tersebut bisa dibalas dengan menyampaikan hasil data lainnya.
"Yang namanya manusia itu bisa saja datanya salah, tapi yang penting kalau Anda merasa punya data lain ya silakan disampaikan untuk diperbandingkan," lanjut Refly.
Refly juga ragu jika laporan Relawan Ganjar Pranowo terhadap Anies Baswedan ke polisi itu akan ditindaklanjuti.
"Maksudnya apa? Biar dipenjara? Apakah Anies membuat suatu tindakan kriminal? Kalau seandainya salah mengutip data, maka jawab dngan data yang benar dan lebih akurat," papar Refly.
Refly mencontohkan aksi Tuan Guru Bajang Zainul Majdi yang membalas pernyataan Anies tersebut meski ditertawakan oleh anggota DPR Fraksi Demokrat.
Baca Juga:Pakaian Syahrini Saat Pamer Naik Helikopter Bareng Reino Barack Tuai Kritikan Netizen: Super Ribet
"Seperti TGB mau membantah Anies malah diketawai oleh anggota DPR Demokrat. Tetap apa yang dilakukan TGB itu salah satu upaya menyeimbangkan informasi. Tapi ini relawan Ganjar malah melaporkan Anies ke polisi," Refly membandingkan.