Anies Baswedan, bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), tidak terlalu menanggapi hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas.
Dalam hasil survei tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berada di urutan paling buncit di bawah Prabowo Subianto dan ganjar Pranowo. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo Subianto berada pada urutan pertama dengan 24,5 persen, Ganjar Pranowo urutan kedua dengan 22,8 persen, dan Anies Baswedan berada di urutan terakhir dengan 13,6 persen.
"Perjalanan masih panjang, masih ada delapan bulan lagi. Banyak hal yang akan terjadi. Kalau teman-teman memantau, selalu yang namanya survei berbulan-bulan sebelum pelaksanaan masih fluktuatif," kata Anies seperti dilansir Antara pada Rabu (24/5/2023).
Meski begitu, Anies menyatakan, survei tersebut akan menjadi bahan penting untuk menentukan rencana dan strategi ke depan.
Lebih lanjut, ia mencermati pelaksanaan survei dari berbagai lembaga yang terbilang sering dilakukan. Dengan banyaknya survei yang dilakukan lembaga, ia menilai menjadi bukti ada perhatian yang tinggi terkait elektabilitas para bacapres yang akan berkontestasi.
"Kalau pemilu bulan depan, intensitas survei tinggi memang biasa. Tapi kalau sekarang, pemilu delapan bulan lagi, survei luar biasa. Rasanya hampir tiap satu atau dua minggu ada survei. Jadi menggambarkan ada perhatian tinggi dan dinamika masih sangat fluktuatif," ujarnya.
Selain itu, ia mengaku tetap optimis walau dalam hasil survei Litbang Kompas menempatkan dirinya pada urutan terakhir.
Mantan Mendikbud ini juga meyakini, jika pada Pemilu 2024 akan mendapat hasil yang optimal, karena ia selalu menampung aspirasi perubahan yang terus bergaung.
"Kalau optimisme, optimisme tinggi. Bahkan kami sangat optimistis. Karena kita merasakan aspirasi, keinginan, perubahan, dan keadilan, itu bergaung. Tentu harus berusaha, tidak bisa hanya dengan optimisme saja," katanya.
Baca Juga:Terungkap Inilah Tiga Bakal Cawapres Anies Baswedan, Ada Gubernur Jawa!