Sosok Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencuat di permukaan menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Analis politik dan akademisi dari Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin menilai bukan tidak mungkin kalau misalkan PDIP malah memilih Nasaruddin ketimbang tokoh-tokoh muda.
Alasan Ujang menyampaikan itu dikarenakan melihat kesuksesan PDIP menduetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Selain itu, sosok Ma'ruf juga dianggap tidak membahayakan PDIP ke depannya.
Ma'ruf yang terbilang sebagai tokoh senior sudah tidak mungkin mengajukan diri sebagai capres.
"Karena PDIP memastikan bhawa cawapresnya Ganjar seandainya rezekinya terpilih itu cawapresnya tidak mau atau tidak punya kesempatan untuk menjadi capres pada 2029 lalu juga cawapresnya tidak mengganggu kepentingan PDIP baik di Pilpres 2024 dan 2029," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (23/5/2023).
Baca Juga:3 Budaya Buruk Indonesia yang Bisa Ganggu Kedatangan Timnas Argentina ke Tanah Air
Karena itu, Ujang menganggap kalau saat ini PDIP tengah mencari sosok yang sama seperti Ma'ruf. Bahkan ia menyebut kalau partai berlambang banteng tersebut sudah nyaman dengan Ma'ruf.
"Makanya PDIP itu mencari tipe pak Kiai Haji Ma'ruf Amin kepentingan-kepentingan PDIP tidak ada yang diganggu oleh pak Kiai Maruf Amin, oleh wapres saat ini makanya PDIP merasa nyaman," terangnya.
Kata Nasaruddin Umar
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa akan mewakafkan diri (menyerahkan sebagian harta dan dirinya) untuk kedamaian bangsa.
"Saya akan mewakafkan diri saya untuk bangsa yang saya cintai ini supaya tenang, sejuk, damai. Tanpa ada ketenangan, kesejukan, kita tidak mungkin bisa bersaing dengan bangsa lain secara global," kata Nasaruddin Umar saat ditemui pada konferensi internasional untuk perdamaian global di Jakarta, Minggu (21/5/2023).
Ia juga berkata akan mendedikasikan diri untuk masjid karena sudah menikmati keadaannya saat ini.
"Pokoknya saya hanya bekerja di tempat saya yaitu masjid, saya sudah menikmati keadaan saat ini, karena saya bekerja bagaimana agar menciptakan bangsa ini menjadi tenang, tidak mungkin bangsa bisa berprestasi kalau terus berkonflik," tuturnya.