Scroll untuk membaca artikel
Selasa, 15 November 2022 | 07:48 WIB

Ada yang Baru Nih! Irma Hutabarat Menduga Ada WA Skenario di Kalangan Ajudan: Pasti Membela Ferdy Sambo

Nicolas Sitepu
Ada yang Baru Nih! Irma Hutabarat Menduga Ada WA Skenario di Kalangan Ajudan: Pasti Membela Ferdy Sambo
Irma Hutabarat menyebut ada WA skenario di kalangan anak buah Ferdy Sambo. ((Instagram/@irmahutabaratofficial))

Deli.suara.com - Sosok aktivis Irma Hutabarat memang diketahui mengikuti perkembangan sidang kasus pembunuhan Brigadir J. Dia memiliki beberapa catatan, salah satunya terkait dengan para saksi yang dinilai lebih membela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Itu tidak mengherankan. Bukan cenderung membela Ferdy Sambo, tetapi pasti membela Ferdy Sambo. Mereka masih bekerja di sana, masih menerima gaji dari dia, masih tinggal di rumah dia, jadi bukan hanya relasi kuasa tapi jelas itu adalah orang bayaran," ungkap Irma di kanal YouTube Uya Kuya TV, Senin (14/11/2022).

Lebih lanjut, menurutnya para saksi ini bahkan sempat didikte ketika membuat BAP. Saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan yang dimaksud adalah ajudan serta asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo. 

Terbukti dengan kesaksian mereka yang dinilai tidak konsisten, terlebih saat kembali dikonfrontasi oleh hakim dan jaksa penuntut umum (JPU) di persidangan.

Baca Juga:Putri Candrawathi Dikuliti Lagi, Pengacara Brigadir J Duga Istri Ferdy Sambo Ikut Arisan Brondong?

"Yang terjadi di persidangan dengan di BAP bertolak belakang. (Susi sempat di-BAP) tiga kali, beda sama sekali (dengan kesaksian yang diungkap di persidangan). Alasannya waktu di-BAP tidak ingat," jelas Irma.

Yang jadi pertanyaan, darimana Irma bisa mengetahui anak buah Ferdy Sambo distir ketika memberikan kesaksian?

Diketahui, keyakinan Irma tersebut berhubungan dengan pernyataan etua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik beberapa bulan lalu. Menurut Irma, Komnas HAM menemukan adanya pesan WhatsApp di kalangan ajudan untuk menyamakan kesaksian ketika penyidikan.

"Padahal, Damanik sebelum pensiun menjadi Ketua Komnas HAM pernah mengatakan bahwa ada WhatsApp dari para ajudan, termasuk Daden, RR, dan juga Bharada E, yang berisi script," terang Irma.

"'Nanti kalau ditanya ini jawabnya ini'," imbuh Irma, menirukan apa isi pesan WhatsApp yang diterima para ajudan Sambo tersebut.

Baca Juga:Terungkap Ini Alasan PRT Ferdy Sambo, Susi Kerap Menjawab Siap

Ada hal yang menarik dalam skenario yang disiapkan ini tidak ada yang berani membantah. "Jadi ada briefing, lalu ada juga jawaban 'Siap, Ndan! Siap, Ndan!'," tutur Irma.

"Jadi pertanyaan yang diajukan kepada ajudan dan pembantu rumah tangga rata-rata serupa, setipe, kalau nggak ada dalam script (bilangnya) 'Saya lupa', nah itu kan bikin hakimnya naik darah," sambungnya.

Irma menyebut BAP yang dibuat sudah disetting dengan tujuan untuk menutupi pembunuhan Brigadir Yosua. Terlebih adanya upaya obstruction of justice dengan melibatkan pihak-pihak yang tidak sesuai prosedur. Misalnya Divisi Propam Polri yang ikut mengurus TKP.

"Kesalahan awalnya memang tidak ingin kasus ini terbuka, penuh dengan rekayasa, kesininya juga akan menjadi peradilan yang sesat kalau tidak jeli melihatnya," pungkas Irma menegaskan.

Sumber:suara.com

Berita Terkait

Tag

terpopuler

News

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda