Deli.suara.com - Selang beberapa saat pasca pengumuman bursa kripto FTX bangkrut, CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) kemudian memberi penjelasan.
Melansir Kompas, CZ menjelaskan, permasalahan yang dihadapi oleh platform kompetitornya itu bukan suatu hal yang tiba-tiba terjadi.
Dalam kajiannya, krisis yang dihadapi FTX saat ini merupakan buntut dari permasalahan penyalahgunaan pengunaan dana pelanggan yang telah terjadi cukup lama.
"Masalahnya tidak terjadi hanya dalam 3 hari. Jadi pada dasarnya, FTX menyalagunakan dana, mereka menggunakan dananya untuk hal lain," ujar Changpeng Zhao, dalam gelaran Indonesia Fitech Summit 2022, Bali, kemarin.
Baca Juga:Netizen Ungkap Wajah Asli Syahrini, Dibanding-bandingkan dengan Yuni Shara yang Mulus
Adapun pemantik dari kekacauan yang terjadi berasal dari sebuah laporan yang menyebutkan, perusahaan investasi yang juga dibangun oleh bos FTX, Alameda Research, ternyata memiliki porsi kripto token asli FTX, FTT, yang sangat besar ketimbang kripto lain.
"Dan tim Saya mengatakan, 'CZ (Changpeng Zhao) kita masih memiliki banyak FTT Coin, haruskah kita menjualnya?' Boleh, kenapa enggak?" kata CZ.
Binance akhirnya memutuskan untuk melikuidasi kepemilikan FTT senilai 580 juta dollar AS, yang utamanya berasal dari keluarnya FTX pada satu setengah tahun lalu.
Keputusan ini kemudian disampaikan langsung oleh CZ melalui cuitannya, sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada pengguna dan komunitas kripto.
Pasar kripto sempat dihebohkan dengan kabar krisis likuiditas yang dialami oleh salah satu platform transaksi terbesar, FTX, pada pertengahan pekan ini.
Baca Juga:Masih Nganggur? Lakukan 3 Hal Ini agar Kamu Tetap Bisa Mendapatkan Uang
Harga mayoritas kripto langsung tumbang setelah kabar tersebut beredar. [BAB]