Deli.Suara.com - Cobaan bertubi-tubi terus melanda Timnas Indonesia di tengah persiapan menuju Piala AFF 2022 yang akan berlangsung 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023.
Dilansir dari suara.com, Jumat (4/11/2022), kabar teranyar, Timnas Indonesia tidak bisa berkandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk Piala AFF 2022.
Kabar ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Ia memastikan Timnas Indonesia tak bisa berkandang di SUGBK.
Sebagai informasi, Piala AFF 2022 kembali ke format awal yakni home-away pasca melandainya pandemi Covid-19. Artinya, setiap peserta memiliki jatah bermain di kandangnya sendiri.
Baca Juga:Reza Arap Ungkap Pernah Mati Suri dan Mendapatkan Kelebihan Setelah Itu
Timnas Indonesia biasa menggunakan SUGBK sebagai markasnya dalam laga-laga internasional. Namun kini, opsi itu tertutup.
SUGBK tak bisa digunakan lantaran tengah dalam tahap renovasi dan pemeliharaan. Stadion tersebut boleh digunakan karena dipersiapkan untuk jadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023.
Cobaan Bertubi-tubi Usai Tragedi Kanjuruhan
Timnas Indonesia harus menghadapi banyak kendala dalam persiapan menuju Piala AFF 2022 yang akan berlangsung pada 20 Desember hingga 2022 hingga 16 Januari 2023.
Ketika negara-negara lain sudah mulai menggelar persiapan untuk ajang dua tahunan itu, Timnas Indonesia diganggu banyak masalah yang mengelilingi sepak bola Tanah Air.
Baca Juga:Anies Baswedan Salat Jumat di Masjid Raya Al-Mashun Medan, Jemaah : Biasanya Tidak Seramai Ini
Timnas Laos dikabarkan telah menggelar pemusatan latihan untuk Piala AFF 2022. Bahkan Malaysia telah mengumumkan dua laga uji coba demi tampil sebaik mungkin di ajang tersebut.
Di sisi lain, Timnas Indonesia masih dalam ketidakjelasan. Pelatih Shin Tae-yong bahkan tengah fokus menggembleng timnas U-19 di Eropa.
Tragedi Kanjuruhan menjadi pukulan telak untuk sepak bola Indonesia. Di tengah bergulirnya kompetisi, insiden berdarah terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu.
Setidaknya 135 orang meninggal dalam peristiwa yang diwarnai penembakkan gas air mata oleh polisi meski dalam aturan FIFA alat tersebut tak boleh digunakan di dalam stadion.
Alhasil, kompetisi sepak bola profesional pun berhenti. Pemerintah bersama PSSI, AFC hingga FIFA kini berkolaborasi untuk mentransformasi sepak bola Indonesia agar insiden kelam itu tak terulang.
Tragedi Kanjuruhan berdampak luas untuk sepak bola Indonesia. Kompetisi khususnya Liga 1 2022-2023 kini terhenti dan belum diketahui kapan bakal kembali bergulir.
Hal itu jelas buruk untuk klub maupun para pemain. Tak adanya kompetisi membuat mereka cuma berlatih tanpa adanya wadah untuk mengasah kemampuan.
Akibatnya, kondisi pemain menurun. Amunisi Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2022 pun dipertanyakan. Tak ada yang tahu apakah para pemain akan siap untuk tampil di ajang akbar itu andai Liga 1 tak kunjung bergulir kembali.
PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia kini telah disibukan perihal transformasi sepak bola pasca Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya adalah rencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 Maret 2023 dengan agenda pemilihan pengurus untuk periode 2023-2027.
Segala permasalahan yang kini tengah mengelilingi PSSI membuat fokus federasi terbagi-bagi. Padahal, Timnas Indonesia harusnya segera bersiap-siap menyambut Piala AFF 2022.
Di sisi lain, Timnas Indonesia masih dalam ketidakjelasan. Pelatih Shin Tae-yong bahkan tengah fokus menggembleng timnas U-19 di Eropa.