Deli.suara.com - Para gamer digemparkan dengan kebijakan pihak Valve yang menaikkan harga game disetiap wilayah beberapa waktu lalu.
Di Indonesia kenaikan harganya mencapai 80 persen di beberapa rekomendasi harga yang tetera di Steam.
Seorang gamer, Tri Yulianto mengatakan hal tersebut sangat wajar ketika Steam mengumumkan kebijakan seperti itu.
"untuk saya sendiri kebijakan tersebut beberapa masih dibatas normal di Indonesia. karena ketika naikpun harga game tersebut masih dibawah kurs dollar USD. Namun, tidak bisa dipungkiri akan banyak gamer dari Steam protes ketika hal ini direalisasikan di Indonesia" ucapnya, Sabtu (29/10/2022)
Baca Juga:Ilmu ini yang Bikin Nekat Perempuan Serang Paspampres di Istana Negara
"Tapi ada kekurangannya, Jika kebijakan tersebut terjadi di Indonesia, sudah pasti pembajakan dari game akan lebih massive dari biasanya. Harga normal aja orang pada ngebajak, gimana ketika harganya dinaikkan." lanjutnya.
Namun balik lagi dengan kebijakan tersebut, kebijakan ini bersifat tidak wajib. yang memegang kendali penuh dalam pemilihan harga adalah pengembang dari game nya bukan dari pihak Valve. Pihak Valve hanya memberikan harga rekomendasi yang baru mengingat resesi akan kemungkinan terjadi.
"Saya yakin ke developer game Indonesia tidak bakal menaikkan harga game-nya. Mereka lebih berorientasi ke pemain dan mendengar feedback dari mereka. Mungkin mereka akan melakukan kenaikan harga, tetapi untuk wilayah di luar Indonesia." Ucapnya.