Deli.Suara.com - Sejumlah orang yang mengaku polisi, merampas sepeda motor warga dengan menuduh suratnya tidak lengkap hingga anak korban terluka di kawasan Kampung Lalang Jalan Gatot Subroto Medan, ternyata salah seorang pelaku benar oknum polisi.
Hal ini terungkap setelah Satreskrim Polrestabes Medan yang menerima laporan korban, melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mendapati kalau ada oknum polisi yang terlibat dalam kasus itu.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan adanya penangkapan terhadap ketiga para pelaku itu. Mereka merupakan oknum Polrestabes Medan.
"Ya benar, dari Polrestabes Medan," ungkapnya ketika dikonfirmasi Deli.Suara.com, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga:Dua Jambret yang Bikin Wanita Terseret Jatuh di Jalan Madong Lubis Medan Ditangkap, Ini Tampangnya
Hadi mengatakan ketiga pelaku yang terdapat oknum polisi saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polrestabes Medan.
Bukan hanya itu, Propam Polrestabes Medan juga turun tangan untuk memeriksa keterlibatan oknum polisi yang melakukan percobaan merampas sepeda motor warga dengan tuduhan surat kendaraan tidak lengkap.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pria mengaku polisi mencoba melakukan pencurian sepeda motor milik Benny Sembiring (36) di kawasan Kampung Lalang, Jalan Gatot Subroto Medan Sunggal, Rabu (5/10/2022) malam.
Modus pelaku mencoba merampas sepeda motor korban dengan cara hendak membeli lewat aplikasi Facebook.
"Saya menjual sepeda motor di facebook, lalu kami chat WA untuk ketemu di Kampung Lalang. Terus mereka (pelaku) awalnya datang berdua," ungkap korban kepada wartawan, di Polrestabes Medan, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga:Polda Sumut Cekal Keluarga Bos Judi Online Apin BK karena Tak Kooperatif
Benny mengatakan setelah mereka bertemu, kedua orang tersebut lalu mengecek kendaraan korban dengan alasan untuk memastikan kondisi barang yang hendak dibeli.
Tak lama berselang, datang satu unit mobil menghampiri korban. Salah seorang diantaranya lalu turun dan langsung hendak membawa sepeda motor korban.
"Ketika turun, pria yang mengaku polisi itu mengancam akan membawa sepeda motor tersebut ke kantor polisi dengan alasan barang ini (sepeda motor) bermasalah," katanya.
Karena merasa surat-surat kendaraannya lengkap, Benny bersikeras agar pelaku tidak membawa sepeda motornya.
"Karena mereka mengancam, saya telepon teman saya dan meminta kepada mereka KTA sebagai bukti polisi. Namun, tidak ditunjukkan. Tapi, ada satu orang berbadan gempal kulit hitam ada menunjukkan KTA, cuma nggak tahu namanya," jelasnya.
Ketegangan pun mulai terjadi, para pelaku terus ngotot hendak membawa sepeda motor tersebut. Hanya saja korban bertahan dan dibantu oleh keluarganya untuk tidak dibawa kabur.
Dalam situasi pelik itu, korban lalu mengeluarkan ponsel dan kemudian memfoto pelaku yang mencoba merampas sepeda motornya.
"Nah, setelah saya foto mereka marah dan langsung kabur. Tapi STNK dan kunci masih mereka pegang," ujarnya.
Benny melanjutkan anak dan istrinya sampai ikut membantu memberhentikan mobil yang dibawa pelaku. Akibatnya, anak korban yang masih kecil jatuh terhempas mobil pelaku.