Pilu, Dua Nakes Aksi Jahit Mulut Jatuh Pingsan di DPRD Asahan

Keduanya pingsan karena mengalami dehidrasi setelah dua hari menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Asahan.

Ari Kaypan
Kamis, 29 September 2022 | 18:49 WIB
Pilu, Dua Nakes Aksi Jahit Mulut Jatuh Pingsan di DPRD Asahan
Personel Polwan membawa kedua Nakes ke rumah sakit. (Istimewa)

Deli.Suara.com - Dua dari lima orang tenaga kesehatan (Nakes) yang menggelar aksi jahit mulut di Kantor DPRD Asahan, jatuh pingsan dan terpaksa dibawa ke rumah sakit terdekat, Kamis (29/9/2022).

Kedua Nakes yang bertugas sebagai Tenaga Medis Sukarela (TKS) di Puskesmas Kabupaten Asahan ini pingsan karena mengalami dehidrasi setelah dua hari menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Asahan Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kisaran Timur.

Aksi jahit mulut ini merupakan simbol sakitnya profesi yang mereka jalani selama bertahun-tahun tidak mendapatkan gaji dan perhatian dari pemerintah setempat.

Kasi Humas Polres Asahan Ipda Boris saat dikonfirmasi Deli.Suara.com melalui seluler membenarkan adanya para aksi itu dibawa ke RSU Kisaran untuk dilakukan penangan medis.

Baca Juga:Pengusaha Ini Yakin AS Akan Jatuh ke Jurang Resesi pada Tahun 2023

"Ada dua orang yang dibawa ke rumah sakit. Tiga orang lagi diamankan agar tidak terjadi yang sama," ucapnya.

Sementara itu, Waka Polres Asahan Kompol Sri Juliani Siregar mengatakan personel Polwan Polres Asahan dengan humanis melakukan pendekatan dan membaur bersama para pengunjuk rasa dari tenaga medis untuk mendengarkan cerita serta keluhan mereka.

"Pada saat berlangsungnya aksi unjuk rasa yang melakukan aksi jahit mulut tiba tiba pingsan karena dehidrasi dan kelelahan saat pelaksanaan aksi di halaman kantor DPRD Asahan dan rapat di ruang Rapat Komisi B Kantor DPRD Asahan," ujar Kompol Sri Juliani. 

Melihat hal itu, kata Waka Polres, personel Polwan dengan sigap membantu menggotong dan membawa ke mobil ambulance untuk di bawa ke Rumah Sakit Umum Kisaran.

"Pelaksanaan pengamanan telah selesai dengan berlangsung aman dan terkendali," pungkasnya. 

Baca Juga:Hasil Survei, Usung Puan Maharani Elektabilitas PDIP Akan Jeblok

Aksi yang mereka lakukan adalah teriakan mereka yang hampir tidak pernah digaji dari sumber keuangan daerah (APBD). 

Selama ini mereka hanya menerima sisihan honor yang diambil dari tenaga kesehatan (nakes) PNS. Setiap bulannya mereka hanya menerima uang berkisar Rp 50 sampai 150 ribu per orang.

Reporter : Beni Nasution

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak