Deli.Suara.com - Sejumlah nasabah Bank Sumut menjadi korban kejahatan skimming. Para nasabah kehilangan uang di rekening Rp 2,7 miliar. Pihak Bank Sumut telah melaporkan kasus ini ke polisi.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyampaikan, pihaknya telah menerima laporan dari Bank Sumut.
"Bank Sumut sudah membuat laporan, sedang didalami penyidik," kata Hadi, Rabu (6/7/2022).
Hadi mengatakan, penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut juga telah memintai keterangan dari pihak Bank Sumut.
"Penyidik telah mendapat keterangan dari Bank Sumut dan sedang kita dalami," ujar Hadi.
Baca Juga:Sempat Dicekal, Drama Snowdrop Jisoo BLACKPINK Dapat Penghargaan di Brazil
Diketahui, skimming adalah kejahatan pencurian data melalui ATM yang kemudian dilanjutkan dengan pembobolan rekening nasabah.
Sementara itu, Dirut Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengatakan ada 83 nasabah Bank Sumut yang menjadi korban skimming.
"Total uang yang hendak dibobol para pelaku sebenarnya berjumlah Rp 4,5 miliar. Para pelaku gagal menggondol sisanya karena pihak Bank Sumut langsung melakukan blokir transaksi dengan bank luar," ujarnya.
Rahmat menyampaikan, nasabah yang hilang di rekening akibat aksi kejahatan para pelaku skimming sudah diganti oleh Bank Sumut.
Dirinya juga meminta nasabah untuk melapor ke Bank Sumut apabila saldo rekening mereka tiba-tiba berkurang.
Baca Juga:Terdampak Perubahan Nama Jalan, 59 Persen Warga Jakarta Pusat Telah Perbarui Data Kependudukan
"Seluruh kerugian nasabah sudah kami ganti. Nasabah juga kami sudah hubungi agar mengganti ATM-nya ke cabang terdekat. Uang tabungan sudah masuk tapi tidak bisa ditarik, ganti dulu kartunya," tukasnya.