Deli-Meski pemerintahan Arab Saudi telah membuka pintu bagi negara lain untuk mengikuti ibadah haji tahun 2022, namun pandemi Covid-19 belum sepenuhnya bebas.
Sebab, dilaporkan sebanyak 927 kasus baru Covid-19 di negara ini, sehingga perlu diwaspadai khususnya jamaah calon haji yang sudah tiba di Tanah Suci.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi juga merilis, kasus Covid-19 terbesar terjadi di Riyadh dengan jumlah 363 orang disusul Jeddah 137 orang, Dammam 68 orang dan Hofuf 47 orang. Beberapa kota lain di Arab Saudi juga dilaporkan munculnya kasus baru, walau ata-rata jumlahnya tidak lebih dari 30 kasus.
"Sebanyak 1.004 pasien juga berhasil disembuhkan. Dengan demikian sejak pandemi ada 771.081 pasien yang sudah sembuh," ungkap Tim Promosi Kesehatan (Promkes) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr Aris Yudhariansyah mengutip keterangan resmi Kemenkes Saudi, Sabtu (25/6/2022).
Aris mengatakan, untuk mengendalikan kasus ini agar tidak terus meningkat, Kemenkes Saudi juga tak henti menggencarkan vaksinasi. Sejak kampanye vaksinasi digencarkan, tercatat ada hampir 67 juta dosis yang telah disebar ke berbagai provinsi dan sekitar 25 juta penduduk Saudi sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Untuk itu, menyikapi kondisi tersebut, Aris yang juga Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengimbau jamaah Indonesia untuk waspada dan menjaga baik kesehatannya. Bahkan, sambung Aris, PPIH juga telah menerbitkan surat edaran pada 22 Juni lalu yang ditujukan kepada petugas untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Kami minta petugas untuk selalu memakai masker menyusul peningkatan kasus Covid di Saudi dalam beberapa hari terakhir,” jelasnya.
Selain itu, Aris juga meminta petugas untuk menggiatkan sosialisasi pentingnya menjaga protokol kesehatan kepada seluruh jamaah.
"Kita mengajak jamaah untuk selalu memakai masker baik ketika berada di dalam ruang tertutup maupun terbuka. Selain bisa mencegah dari paparan Covid-19, masker juga sangat efektif membendung debu dan panas menembus hidung," tuturnya.
Baca Juga:Cabut Pembatasan Covid-19, Arab Saudi Izinkan Warganya Ibadah Di Masjid Tanpa Jaga Jarak
Karena menurut Aris, bagi jamaah Indonesia, panas di Saudi saat ini terbilang ekstrim, bahkan bisa mencapai 46 derajat Celcius. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan baik, dikhawatirkan dapat berpotensi mengganggu kesehatan yang berdampak ke aktivitas ibadah.
“Walaupun Saudi sudah bisa dikatakan agak melonggarkan prokes di ruang terbuka, kita meminta tetap menggunakan masker baik di ruang terbuka atau tertutup. Upaya ini kita lakukan sebagai antisipasi agar tidak ada satu pun jamaah Indonesia terpapar,” pungkasnya.